Sabtu, 07 Mei 2011


BAB I
PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang
Semua orang tentu memiliki mimpi untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Para manajer ingin sukses dalam karier mereka; kaum wirausaha mulai dari pengusaha besar, menengah hingga pedagang kaki lima pasti ingin sukses dalam bisnis mereka. Bahkan para ibu rumah tangga dan anak sekolah pun tak ketinggalan. Semua ingin sukses.
Namun kesuksesan bukanlah sekedar mimpi indah yang tiba-tiba menjadi kenyataan dalam semalam. Orang yang sukses bukanlah seorang pemimpi tanpa tindakan dan usaha. Kesuksesan merupakan sebuah perjalanan panjang penuh tantangan yang harus ditaklukkan. Kesuksesan menawarkan berbagai pilihan menarik untuk diraih.
Kesuksesan memang bukan sekedar keberuntungan yang serba kebetulan, tapi lahir dari sebuah perencanaan matang dan tindakan yang konsisten, sehingga ia dapat dipertahankan, diulangi dan ditingkatkan. Jika tidak demikian, maka kesuksesan takkan bertahan lama dan dapat lenyap begitu saja.
Kesuksesan tidak memiliki ukuran yang sama bagi setiap orang, karena bakat, potensi dan kapasitas setiap orang berbeda. Seringkali kita terpancing untuk meniru dan berusaha mengejar kesuksesan menurut ukuran orang lain yang nampak hebat, sehingga kita cenderung memaksa diri dan mengingkari keberadaan pribadi kita. Sesungguhnya tak seorang pun diantara kita yang tidak memiliki kelebihan. Kita semua memiliki keunikan dan kelebihan secara pribadi. Walaupun kekurangan kita nampak menonjol, tetapi memahami kesuksesan berarti memiliki kemampuan untuk mengembangkan apa yang menjadi kekuatan kita.
Setiap orang begitu mendambakan kesuksesan karir sebab setiap orang mendambakan kebahagiaan, kepuasan dan kenyamanan dalam hidup. Kebahagiaan dan kepuasan seringkali berbanding lurus dengan kesuksesan karir.
Apa sejatinya makna sukses dalam karir?, Apa ciri-ciri orang yang sukses dalam karir?, bagaimana kiat meraih kesuksesan karir?, bagaimana agar kesuksesan tidak akan pernah berhenti?, serta bagaimana implikasinya bagi bimbingan dan konseling karir?, merupakan serangkaian pertanyaan yang akan penulis bahas dalam makalah ini.

1.2. Tujuan Penulisan Makalah
1.      Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, dapat mengetahui apa itu kesuksesan dalam berkarir
2.      Sebagai usaha penulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Karir II





























BAB II
ISI



A.      Makna Sukses Dalam Karir
Makna sukses menurut bangsa cina ada tiga hal yaitu, Shio atau umur panjang, sesuatu hal yang masih selalu diidamkan untuk dicapai oleh bangsa cina. Kedua, Hok (harta banyak) bahkan pada saat prosesi penguburan abu jenazah, maka untuk mengukur kesuksesan dilihat berapa banyak harta yang dimasukkan ke liang lahat, dan dikubur bersama abu jenazah. Ketiga, Lok (kekuasaan), semakin orang berkuasa maka semakin tinggi derajatnya di mata masyarakat, sehingga bangsa Cina juga memakainya sebagai ukuran kesuksesan seseorang (http://forumkuliah.wordpress).
Makna sukses menurut bangsa Amerika ada 3 P. Pertama, power (kekuatan), jika kita menelaah hal inilah yang sangat dijunjung tinggi oleh bangsa Amerika, karena jika kita lihat saat ini jika ditanyakan negara paling memiliki kekuatan, di segala bidang (super power), maka anak SD-pun menjawab Amerika. Kedua position (posisi), hal ini lebih pada jabatan politik atau posisi-posisi penting dalam perusahaan. Jika kita pernah melihat reality show yang dikelola oleh Donald Trump yang berjudul ‛the aprentice‛, maka kondisi saling menjatuhkan sudah biasa terjadi dalam dunia bisnis atau politik di Amerika, dan dasar tujuan utama hanya satu yaitu kesuksesan. Ketiga, Property (kemampuan Finansial), sebagai negara liberal maka persepsi dalam konteks menumpuk harta individu merupakan hal yang dilindungi. Oleh karena itu, sukses di Amerika juga dimaknai ketika mereka mampu masuk di majalah Forbes, dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya didunia.
Makna sukses menurut bangsa Indonesia ada 3 Ta : Harta yang berlimpah ruah, yang ditunjukkan dengan kepemilikan tanah yang luas, rumah besar, mobil mewah dan lain sebagainya. Kedua tahta, penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia potensi kedasyatan konflik yang ditimbulkan oleh pemilihan seorang kepala desa/kepala dusun (pemilihan langsung), melebihi pemilihan kepala negara di Amerika. Tidak hanya politik uang, suap-menyuap, namun juga pertarungan secara mistis (santet) juga seringkali sebagai hal yang biasa. Ketiga, Wanita. Raja Jaman dahulu hanya mempunyai satu istri, namun memiliki banyak selir. (http://forumkuliah. wordpress.com).
Adapun makna sukses dalam pekerjaan/karir adalah jika seseorang mengalami gagal kerja, rugi bahkan bangkrut, apabila ia dapat menerima kenyataan pahit tersebut dan menjadikan kegagalan itu sebagai motivator agar ia bisa bangkit dan berusaha kembali, maka orang seperti itulah yang disebut sebagai orang yang sukses dalam karir (Mursidin, 2009: 197).
B.     Ciri-ciri orang Sukses dalam Karir
Berikut ciri-ciri orang yang sukses dan gagal. Ini dapat dijadikan salah satu alat untuk instropeksi diri.
No.
Orang-orang Sukses
Orang-orang Gagal
1.
Menciptakan kesempatan
Semata-mata menunggu kesempatan datang
2.
Berdisiplin diri
Menurut kehendak hati
3.
Selalu berprestasi
Bertopang dagu
4.
Mengendalikan lingkungannya
Dibatasi oleh lingkungan
5.
Berkata ‚Apa yang dapat saya berikan kepada mereka‛
Berkata ‚Apa yang dapat mereka berikan kepada saya‛
6.
Berpikir dulu baru bertindak
Bertindak dulu baru berpikir
7.
Selalu percaya diri dan tidak pernah iri pada orang lain
Merasa rendah diri dan selalu iri dengan orang lain
8.
Tidak malu meminta pertolongan
Malu meminta pertolongan
9.
Berkata ‚Saya bisa‛
Berkata ‚Saya tidak bisa‛
10.
Menanggapi setiap tantangan sebagai loncatan kemajuan
Menanggapinya sebagai rintangan
11.
Tekun berusaha walaupun gagal
Selalu mengingat kegagalan
12.
Berpandangan luas
Berpandangan sempit
13.
Tahu diri dan tidak selalu sama dengan orang lain
Selalu membandingkan diri dengan orang lain
14.
Menghadapi masalah sebagai tantangan
Menghadapi masalah sebagai beban
15.
Tahu menempatkan diri
Salah menempatkan dirinya
16.
Bersikap positif
Bersikap negative
17.
Kaya kreativitas
Miskin kreativitas
18.
Terus bekerja sebelum orang lain berhenti
Berhenti sebelum orang lain
19.
Giat berpikir
Malas berpikir
20.
Dapat menghadapi hal yang tidak diharapkan
Cermat dalam bekerja
Tidak mampu menghadapi hal yang tidak diharapkan
21.
Ceroboh
22.
Penuh percaya diri
Mudah percaya pada nasib
23.
Menempatkan SDM sebagai nilai yang tinggi
Menempatkan SDM sebagai nilai yang rendah
24.
Tidak pernah mengeluh
Menganggap orang lain sebagai penyebab
25.
26.
Berpikir jernih
Hidup mandiri
Berpikir ragu-ragu
Bergantung pada orang lain
27.
Melihat cahaya dalam kegelapan
Hanya melihat kegelapan
28.
Selalu bertahan
Berhenti terlalu awal
29.
Berpendirian teguh
Mudah goyah
30.
Memecahkan masalah
Terbawa masalah
31.
Percaya, Allah dapat mengubah dan memperbaiki sesuatu
Berpikir sebaliknya


C.      Kiat Meraih Kesuksesan Karir
Setiap orang, pasti memiliki impian untuk sukses dalam pekerjaannya. Namun dalam kenyataannya, impian untuk sukses tersebut tidak diimbangi dengan langkah-langkah tepat dan berani menghadapi tantangan. Memang, untuk meraih kesuksesan membutuhkan perjuangan dan proses yang panjang, tetapi bukan berarti kesuksesan itu ditentukan oleh lamanya seseorang bekerja di suatu tempat. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai sukses (Manktelow, 2009:53) :
1.         Mengetahui apa makna sukses. Definisikan makna sukses tersebut dalam kata-kata sendiri dan tuliskan agar tidak lupa. Boleh saja mengubah definisi ini di masa mendatang seiring dengan meningkatnya keberhasilan yang telah dicapai.
2.         Setelah mengetahui definisi sukses, apa yang diperlukan untuk mewujudkannya dalam hidup kita? Buatlah daftar langkah-langkah yang dibutuhkan.
3.         Senangilah pekerjaan sekarang meskipun ini bukan karir impian kita. Terimalah posisi kita. Dengan begitu, kita akan menikmatinya. Selain itu, mengeluh soal pekerjaan tidak akan membuat kita maju.
4.         Uang seharusnya tidak menjadi fokus utama dalam perkembangan karier. Pertama dan yang terpenting adalah pekerjaan kita harus membawa kebahagiaan
5.         Kita tidak perlu bertahan dalam pekerjaan yang tidak kita sukai. Tetapi, pastikan dulu kondisi keuangan sebelum meninggalkan posisi saat ini.
6.         Tetaplah bersikap tegas dalam mencapai karir yang diinginkan. Jangan cepat menyerah, mungkin saja kita tidak akan pernah tahu apa yang telah menghambat jalan kita.
D.     Kiat Menjaga Kesuksesan Karir
Ada sebagian orang setelah mencapai sukses menjadi terlena. Akibat keterlenaannya itu, berakhir dengan penyesalan karena mereka tidak berusaha untuk menjaga kesuksesan itu apalagi memikirkan bagaimana agar bidang lainnya pun sukses. Berikut ini beberapa kiat agar kesuksesan karir tidak akan pernah berhenti (Zainudin, 2010: 3):
1.    Menganalisis diri sendiri
Saat kita meraih kesuksesan, cobalah bertanya apa saja yang sudah kita kerjakan? Apa saja kelebihan kita? Kekurangan kita? Dan pertanyaan lainnya.
2.    Tingkatkan kemampuan
Ke mampuan dan keahlian di bidangnya akan menentukan karir seseorang. Apapun posisi kita dan bagaimana pun keadaan tempat bekerja, upayakan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian yang kita miliki. Untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan: (a). Belajar dari kesalahan dan pengalaman masa lalu, (b). Mengikuti suatu pelatihan kerja, (c). Banyak membaca pengetahuan baik yang berhubungan dengan pekerjaan atau pengetahuan lainnya, (d). Belajar dari keberhasilan orang lain yang berada di sekitar kita.
3.    Ciptakan Prestasi
Berusaha untuk menciptakan suatu prestasi di bidang yang lain. Rekan, atasan, dan bawahan akan termotivasi untuk maju pula jika kita berhasil berprestasi di bidang yang lain. Walau mungkin itu adalah suatu prestasi yang tidak besar. Dengan prestasi yang lain itu maka kita akan lebih berpeluang untuk promosi. jenjang yang lebih tinggi. Agar dapat berprestasi adalah dengan cara giat mempelajari sesuatu yang baru.
4.    Tetap aktif, jangan hanya menunggu
Contoh berbagai bentuk keaktifan sebagai berikut: (a). berusaha untuk selalu memperbaiki kerjaan kita dengan membandingkan dengan kerjaan orang lain, maka kita akan menemukan kekurangan, (b). Jika di tempat kerja kita ada proyek baru, maka kita jangan sungkan untuk menyatakan kesanggupan, jangan hanya menunggu untuk diperintahkan.
E.      Dimensi Psikologis Kesuksesan Karir
Pribadi yang sukses dapat dipastikan bahwa dia memiliki keyakinan sukses dan orang yang gagal pun dapat dipastikan karena dia memiliki keyakinan gagal. Berikut ini dimensi-dimensi psikologis kesuksesan karir menurut Mursidin (2009: 108-110):
1.    Paradigma hidup
Keyakinan bahwa berfikir sukses separoh dari kesuksesan itu sendiri. Paradigma, dalam konteks kehidupan, merupakan kerangka dasar yang dipergunakan dalam melihat, mempersepsi, berfikir, memahami, menilai, mensikapi dan bereaksi terhadap fenomena atau realitas yang dihadapi.
2.    Kepemilikan mentalitas
Pribadi yang baik adalah orang yang sanggup menggunakan mentalitasnya secara positif. Kerentanan dan kerapuhan mental acapkali menjadi faktor dominan yang menghantarkan kegagalan hidup. Mental adalah sebuah energi yang dibawa oleh arus listrik, terbungkus kabel api tapi tak terlihat wujudnya namun energinya begitu kuat. Mental dalam diri manusia laksana kekuatan atau energi yang dialirkan arus listrik dalam tubuh yang membangkitkan kehebatan ucapan, kebrilianan pikiran, kegagahan tindakan dan ketulusan hati sehingga kehidupan manusia bisa terbangkitkan bagai tungku listrik pembangkit jiwa yang begitu besar dasyatnya.
3.    Kekayaan motivasi
Bom ‚nuklir‛ yang berkekuatan dasyat dapat terjadi pada diri seseorang yang memiliki motivasi tinggi untuk meraih sukses. Lipat gandakan motivasi, sebab dia merupakan deposito yang tidak akan pernah habis, sekalipun dipakai untuk meraih impian hidup yang begitu besar. Jangan mimpikan hal yang kecil yang sekiranya dapat dilakukan dengan mudah, tetapi mimpikanlah hal yang besar sekalipun kemungkinannya hanya mungkin dicapai dengan ukuran kemungkinan, bukan kepastian. Namun kepastian motivasinya menjadi penentu kepastian pencapaian sebuah cita yang pasti.
4.    Apresiasi waktu
Waktu merupakan barang mahal karena tak bisa diperbaharui. Setiap waktu adalah peluang dan setiap peluang adalah uang. Tak ada uang selain berada dalam waktu dan tak ada waktu yang tanpa berisi uang. Waktu uang adalah waktu yang tak terbuang, waktu yang menyatukan ucapan dengan tindakan.
5.    Sikap terhadap pekerjaan
Bekerja adalah harga diri termahal yang kadang dihina oleh diri sendiri. Hargailah pekerjaan, sekecil apapun. Begitu banyak orang yang mencari pekerjaan tanpa dibarengi dengan kepatutan menghargai pekerjaannya. Orang menginginkan jabatan, tetapi tidak memimpikan untuk bekerja keras atau tidak memimpikan datang awal waktu sehingga mencapai kepatutan untuk naik jabatan. Tak mungkin ada orang yang naik jabatan tanpa kelayakan yang penuh dalam jabatan sebelumnya. Prestasi hanya mungkin diberikan pada orang yang patut naik kelas. Jangan menuntut naik jabatan sebelum anda berprestasi dalam jabatan yang ada sekarang sehingga memenuhi kelayakan untuk promosi jabatan.


6.    Pilihan bergaul
Pilihan bergaul merupakan modal terpenting dalam meraih sukses masa depan dan kesalahan bergaul harga termahal yang harus dibayar dengan uang dan waktu.
F.       Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling Karir
Pekerjaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dewasa. Pemilihan pekerjaan setelah seseorang menyelesaikan sekolah sangatlah penting karena akan menentukan kehidupannya di masa yang akan datang. Seorang dewasa yang hendak mencari kerja biasanya ‚memasarkan dirinya‛ dengan menunjukkan segala kemampuan dan pengalamannya, sehingga dapat melakukan pilihan yang tepat mengenai pekerjaannya.
G.     Pendidikan Karir
Dalam perkembangannya, anak memiliki minat yang luas dan dapat berubah-ubah. Oleh karena itu, orang tua dan guru sebaiknya tidak memaksa anak menyiapkan karir berdasarkan minat pada saat itu. Perencanaan karir untuk siswa tidak perlu diputuskan sedini mungkin dan harus fleksibel.
Pendidikan karir diberikan untuk menguatkan motivasi siswa dalam mencapai cita-citanya. Penekanan pada pelatihan vokasional dikhawatirkan dapat mengancam tujuan pendidikan yang lebih luas, tetapi mereka yang mendukung pendidikan karir percaya bahwa pendidikan yang tidak mengandung tujuan masa depan bagi pelajar akan menjadi tidak relevan. Pendidikan karir dan bimbingan karir perlu disediakan untuk seluruh siswa, tetapi bukan berarti mereka harus diberikan pilihan yang sama, diminta memproses informasi yang sama, atau menjalani tahap-tahap pengambilan keputusan yang sama. Harus ada program dan sumber tersendiri (individualized).
Pembimbing karir harus memahami tingkat kemampuan yang dibutuhkan oleh orang yang bekerja di berbagai bidang, karena banyak pekerja yang bekerja di bawah tingkat kemampuan dan potensi mereka. Pembimbingan karir bukan hanya mengetahui pekerjaan, tetapi juga memahami kepribadian, mengetahui sistem nilai yang ada, dan mampu membantu anak menghubungkan citra dirinya dengan pengetahuan tentang pekerjaan. Pembimbing karir juga harus menguasai informasi tentang pekerjaan dan secara konstan harus mempelajari kebutuhan tenaga kerja dan perubahan yang terjadi dalam pekerjaan.
Di sekolah tertentu, bimbingan karir sering diabaikan oleh pihak sekolah. Seharusnya ada usaha agar para siswa melakukan kontak dengan orang-orang yang sudah memilih berbagai macam karir. Kesempatan untuk melihat antusiasme dan kesenangan orang-orang di berbagai macam karir sangatlah penting. Orang tua umumnya merupakan sumber informasi yang sempurna. Aspek lain dalam bimbingan karir adalah mempelajari kapan harus mengikuti arus dan kapan harus mempertanyakan sesuatu untuk mempengaruhi terjadinya perubahan. Pembelajaran tersebut sangatlah penting untuk kemandirian dan penyesuaian diri nantinya.
Sekolah menengah merupakan tempat dimana konseling karir umumnya terjadi. Konseling karir biasanya dilakukan oleh konselor dalam situasi formal, yaitu administrasi dan interpretasi tes, menyiapkan tes masuk perguruan tinggi, dan sebagainya. Konselor merupakan orang yang paling tidak biasa karena pelatihan dan tanggungjawabnya terhadap sekolah dan siswa dapat membantunya menjadi objektif dan realistis. Meskipun begitu, guru kelas juga memegang peranan penting dalam mengarahkan perilaku dan memberikan informasi tertentu, karena guru kelas sangat memahami kesempatan yang ada dan menyadari tekanan dari rumah, perusahaan, dan universitas.
Pilihan karir merupakan keputusan besar dalam kehidupan seseorang. Usaha yang bertujuan harus dilakukan untuk menolong siswa dalam membuat pilihan. Pendekatan yang baik dalam pembuatan keputusan adalah kecocokan antara minat dan bakat. Meskipun begitu, anak mungkin ingin menggabungkan kelebihan-kelebihan yang ada dalam pemilihan karir. Hal yang harus diingat adalah bakat dapat tampil dalam sebuah pencarian pekerjaan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pemilihan karir bagi siswa, perlu dilakukan konseling karir sejak dini. Adapun kerangka konseling karir tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai pilihan karir yang kuat dan tahapannya adalah sebagai berikut :
1.       Kesadaran tentang diri
Pemilihan pekerjaan bukan sekedar memilih salah satu minat. Remaja perlu memiliki kesadaran akan diri, mengenali ciri-ciri kepribadian yang menonjol, potensi intelektual, kelemahan dan kekuatan kognitif, bidang-bidang keterampilan, nilai-nilai hidup, dan mengerti apa perbedaan-perbedaan antara dirinya dengan orang lain, serta dapat menerima perbedaan-perbedaan tersebut. Oleh karena itu, orang tua dan guru harus membantu mereka mengeksplorasi aspek-aspek dalam dirinya sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi informasi yang menunjang dalam pemilihan pekerjaannya.


2.      Informasi tentang pekerjaan
Anak diperkenalkan pada berbagai jenis pekerjaan sehingga mereka dapat menggali mana yang menjadi minatnya. Anak diminta mereka-reka apa saja yang harus dilakukan orang dalam suatu pekerjaan tertentu dan keterampilan apa yang dituntutnya, sehingga ia mampu menentukan mana yang paling cocok bagi dirinya untuk memastikan pilihan.
3.      Strategi karir dan alternatif-alternatifnya
a.    Doronglah anak untuk bertanya-tanya tentang pengalaman pekerjaan orang lain, teman, atau famili.
b.    Disarankan untuk berkunjung ke tempat-tempat kerja, seperti kantor dan pabrik.
c.    Membaca biografi dan menelusuri jejak karir orang lain dan pengalaman orang lain.
d.    Tanamkan pandangan yang luas tentang macam-macam pekerjaan dan belajar menghargainya secara adil, serta jangan menganggap rendah pekerjaan tertentu karena hal ini akan membuat picik pandangan.
Hal-hal tersebut di atas perlu dilakukan untuk memperluas informasi tentang pekerjaan secara lebih jelas dan akurat, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
4.      Perkenalkan kepada model peran yang baik
Orang tua merupakan model peran yang pertama dan utama bagi anaknya sehingga sebaiknya orang tua melakukan diskusi dengan anak tentang pekerjaan, kesuksesan, kegagalan, aspirasi, rekan kerja, klien, dan sebagainya. Dengan begitu, akan timbul penghayatan yang lebih mendalam bagi anak daripada sekedar obervasi yang superfisial saja.
H.    Peranan Orang Tua
1.    Dorong anak untuk menentukan pilihannya sendiri dan dukung pemilihan tersebut tanpa memilihkan untuk anak.
2.    Orang tua perlu mendorong anak untuk memilih pekerjaan yang terutama mampu mendatangkan kepuasan pribadi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
3.    Orang tua seharusnya memberikan pandangan bahwa pilihan bukan tidak mungkin berubah, bahwa banyak orang berganti pekerjaan bila tidak sesuai dan pengalaman lalu pada suatu pekerjaan tidaklah mubazir.

Bila ada pilihan yang agak ganjil di mata orang tua, janganlah melarang, tetapi ajak ia untuk meneliti lebih dalam tentang pekerjaan tersebut. Hal yang paling penting adalah anak belajar untuk berpikir tentang hari depannya sendiri dan merencanakannya, bukan sekedar menjalani hidup dari hari kehari.






























BAB III
PENUTUP



3.1. Kesimpulan
Setiap orang punya keinginan untuk sukses. Kesuksesan tiap orang berbeda-beda karena mereka memiliki bakat, potensi dan kapasitas yang berbeda-beda. Kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja asalkan dengan kemauan keras, usaha yang sungguh-sungguh dan tidak mengenal kata menyerah.
3.2. Saran
Untuk pembimbingan karir hendaknya:
(1). Dimulai sejak dini,
(2). Membimbing anak untuk mendalami minatnya secara luas dan mendalam,
(3). Mendukung apa yang akhirnya menjadi pilihannya.



















DAFTAR PUSTAKA




Ezra, Jakoep. 2008. Sukses Melalui Karakter. Yogyakarta: Andi
http://forumkuliah.wordpress.com
http://rantirusli.multiply.com
Mursidin. 2009. Psikologi Kesuksesan: menjemput Keberhasilan yang Gemilang. Bandung: Insan Mandiri.
Manktelow, James. 2009. Work life: Manage Stress. Terj. Marina Sofyan. Jakarta: Erlangga.
Zainudin, Akbar. 2010. Man Jadda Wajada: The Art of Excellent Life. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Tidak ada komentar: